Kamis, 29 November 2012

Selamat Jalan, Selamat Mengampuh Amanah Baru


Kamis 29 november 2012
Tepat pukul 13.45 ketika suasana kelas sedang hening,rekan-rekan seperjuangan saya semuanya sedang berfokus dengan materi yangsedang disampaikan oleh instruktur, disaat yang bersamaan saya membuka HP dan melihat muncul sebuah pesan singkat yang memang saya tunggu sejak awal minggu ini. Sebuah pesan singkat dari seorang yang selama ini menemani saya baik dikala susah maupun senang. Yup!!! Hari ini dia pengumuman penempatan setelah kelulusan program Officer Development di sebuah bank syariah swasta, dan di hari inilah akan diketahui kemana dia akan ditempatkan dan akan memulai tangung jawab barunya sebagai seorang Banker.
Berikut isi pesan singkatnya:





Pesan tersebut saya baca dengan seksama dan memastikan kebenaran isinya, maka bercampur aduklah  rasa yang ada dalam hati, disatu sisi saya harus fokus dengan kelas yang sedang berjalan, disisi lain ketika tahu bahwa wanita yang saya banggakan setelah ibu harus berpindah kota. Mungkin banyak orang yang berfikir, kondisi kami saat ini memang sudah tidak lagi sebagai seorang yang memiliki hubungan resmi tetapi ketika menerima kenyataan bahwa kami harus kembali berpisah kota, seperti sebuah hal yang masih belum bisa saya percaya, karena baru saja satu bulan saya kembali ke jakarta setelah melakukan tugas dinas selama 6 bulan di Jawa Timur dan kali ini kami harus dipisahkan kembali untuk yang ketiga kalinya.

Memang keadaan kami saling mendukung satu sama lain, ketika dia ada masalah mungkin saya termasuk orang pertama yang menjadi tempat ceritanya, dan ketika saya suka dengan wanita lain, dia jugalah yang menjadi orang pertama yang mengetahui  hal itu, banyak masukan yang dia berikan agar saya berhasil menemukan pengganti dirinya. Kami memang harus menghadapi masalah yang cukup pelik, ketika rasa saling sayang masih kami rasakan dengan dalam tapi ketika itu juga kami harus mengakhirnya karena faktor external dari kami yang tidak memberikan restu.

Akan tetapi kami berfikir, bukan dengan kami tidak memiliki hubungan khusus kami tidak bisa saling membantu satu sama lain disaat salah satu dari kami butuh bantuan. Kebahagian akan selalu tercerahkan dari muka salah satu dari kami, ketika kami mendengarkan berita baik dari yang lainnya. Mungkin ini yang membuat saya kadang berfikir sebuah status itu tidak begitu penting dalam sebuah hubungan, karena dengan tidak memiliki status kami dapat saling berbagi dan yang kami sangat harapkan mungkin hal ini tidak terjadi sampai disini saja, tetapi selamanya sampai masing-masing dari kami sudah memiliki pasangan baru, bahkan sudah memiliki keluarga baru dan sampai salah sautu dari kami harus menghadap kepada pencipta kami.

Teriring doa bagimu ditempat yang baru, dengan tanggung jawab baru “Semoga kesuksesan, keberhasilan, kebahagiaan selalu tercurah bagimu dengan berkat ijin Allah SWT”.

Karena percayalah ketika Allah sudah berkehendak maka tidak akan ada yang bisa melawannya, bila disitu memang sudah ditentukan sebagai tempatmu mencari ‘makan’ maka disitu pula tempatmu mencari kesuksesan.

bon voyage, kann den Erfolg mit Ihnen sein :)

Selasa, 11 September 2012

Hadiah Untuk Bapak

11 September 53 tahun yang lalu, ketika keadaan Jakarta belum seramai sekarang, ketika Indonesia mulai membangun dengan berbagai macam programnya, lahirlah seorang pemuda yang merupakan anak pertama dari pasangan suami istri yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah.

Seorang lelaki tersebutlah yang menjadi panutan saya, beliaulah orang yang yang saya kagumi di dunia ini tentunya setelah Baginda Nabi Muhammad SAW. Lahir dari keluarga yang sederhana, bapak seorang PNS dan ibu sebagai pengurus rumah tangga, pemuda ini tumbuh dengan berbagai macam tantangan. Menginjak dewasa pemuda tersebut mencoba membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan donat keliling perumahannya, dikarenakan beliau memiliki 6 orang adik yang masih kecil. Kesempatan beliau untuk meraih pendidikan tinggi secara maksimal pun beliau korbankan, karena tuntutan keadaan yang mengharuskannya untuk membantu keluarga, gelar sarjana belum sempat beliau dapat tetapi beliau sudah berkerja sebagai pengabdi kepada negara.

Saat-saat yang paling mengena dalam hidupnya adalah ketika baru dalam hitungan bulan pernikahannya, seorang sosok bapak yang beliau banggakan meninggalkan beliau untuk menghadap Sang Maha Pencipta terlebih dahulu, walapun saya tidak detail mengetahui keadaan yang terjadi sebenarnya, akan tetapi jelas saya bisa membanyangkan bagaimana keadaan hati dan pikiran pemuda tersebut. Sejak saat itu pulalah dia menjadi dua tulang punggung keluarga, yang pertama untuk keluarga kecilnya sendiri yang baru saja dibangun dan yang kedua adalah untuk ibu dan keenam adiknya yang masih menempuh jenjang pendidikan. Akan tetapi masa-masa itu berhasil beliau lewati dengan luar biasa dan saya ingat sekali pesan beliau

"saat kau susah ataupun saat kau senang jagalah lima waktu mu dan jangan sampai lepas dari detak jangtungmu sholawat kepada Baginda Nabi

Ketika beliau memiliki anak, keadaan makin parah karena disatu sisi beliau harus membiayai anaknya tapi disisi lain beliau pun harus tetap membuat semua adiknya menyelesaikan pendidikan. Sebuah prinsip yang amat sangat bagus yang beliau punya yaitu semua adik saya harus menjadi sarjana karena dengan demikan mereka akan membawa nama baik keluarga.

Semakin waktu berjalan, tentunya makin banyak pengalaman yang didapatkan, dari mulai godaan untuk menggunakan uang yang bukan hak nya, sampai menerima grativikasi, dan alhamdulillahnya beliau dapat melalui masa-masa tersebut dengan sebuah prinsip  

"semua memang butuh uang, akan tetapi kebahagiaan sejati tidak dapat diraih dengan uang"

Hal ini lah yang menjadi prinsip dasarnya dan juga ditanamkan kepada anak-anaknya. Ketika kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita, maka seberapapun harta yang dimiliki semua akan berasa cukup dan nikmat.

Banyak sekali cerita dan ilmu yang saya dapatkan dari beliau, dari mulai keharusan kita menjaga kebersihan yang memang memiliki banyak manfaat sampai membiasakan membaca al-kahfi,ar-rahman, al-waqiah dan al-mulk yang memang itulah kunci untuk menikmati hidup dengan cara yang sederhana tetapi bahagia. Sosoknya yang fokal terhadap berbagai macam persoalan yang khususnya berkaitan dengan agama, membuat saya mengerti betapa dirinya sangat mencintai agamanya dan ingin membuat keluarganya terus berada pada jalan yang sesuai dengan syariat islam.

Banyak hal yang tidak mampu sayang ungkapkan akan kebanggan saya kepada bapak saya ini, sosok yang sangat luar biasa, dan inilah sebuah kado yang bisa saya berikan kepada seorang bapak yang menjadi panutan hidup. 
Inilah persembahan anakmu disaat hari lahirmu pak.

Selasa, 14 Agustus 2012

Terhidar dari 'banjir' dan masuk kedalam 'lobang'

Obrolan malam hari setelah selesai solat tarawih dengan seorang teman yang sudah saya anggap sebagai kaka sendiri, hal ini didasarkan umur beliau yang memang lebih tua dan juga pengalaman beliau yang sudah makan 'asam garam' di dunia ini. Tetapi saat ini saya tidak ingin membahas dia, saya akan membahas tentang obrolan yang terjadi pada malam itu, obrolan bermulai dari manfaat solat istikhoroh dan berlanjut kepada berbagai macam hal, mulai dari saat menentukan pilihan ingin bersekolah dimana, saat ini memilih jodoh dan yang menurut saya sangat mengena pada malam itu adalah saat menetukan memilih tempat kita bekerja.

Yup benar sekali, tempat bekerja, kenapa saya anggap itu hal yang krusial, karena dari situlah semua bermulai, dari situlah semua berasal. Kita bekerja otomatis akan mendapatkan bayaran dari apa yang sudah kita kerjakan, dan bayaran itu yang akan kita bawa pulang kerumah, entah untuk sekedar membeli makanan untuk memenuhi hasrat lapar kita atau hanya sedekar untuk membeli kebutuhan sekunder lainnya, dan yang lebih jauh lagi uang hasil pendapatan kita bekerja itu pulalah yang akan menafkahi anak dan keturunan kita kelak, dan dari situ saya dapat menarik kesimpulan sumber yang kita dapat haruslah benar-benar 'Halal' dan 'Toyyiban'.

Dari kata 'halalan toyyiban' ini lah saya memulai pembahasan, dan mungkin inilah yang akan menjadi topik bahasan kali ini, berikut ceritanya:

 Terjadi sebuah peristiwa seorang anak manusia yang sudah menyelesaikan pendidikan tingginya, dan tentu dia ingin sekali berkarir disebuah perusahaan besar yang dapat mengakomodir cita-citanya. Singkat cerita pemuda tersebut ditemukan dengan sebuah pilihan besar antara dua perusahaan yang memiliki nama baik dan kemapuan bisnis yang sangat baik. Akan tetapi didasarkan passion yang ada dalam diri anak tersebut dan juga atas dasar ingin membahagiakan orangtuanya karena tetap meneruskan tradisi keluarga besarnya, maka sang anak memilih salah satu dari dua perusahaan besar tersebut.

Sudah hampir 3/4 tahun pemuda tersebut ada dan menjadi bagian dari salah satu perusahaan besar tersebut, akan tetapi kegalauan terus timbul dalam dirinya, air mata sering metes dari matanya ketika saat menghadap ilahi diwaktu malam. Hal ini didasari dari ketidak yakinan akan apa yang sudah dia dapatkan selama ini berstatus 'halalan toyyiban', walaupun dia sudah banyak berkonsultasi dengan orang-orang yang mengerti dibidangnya, akan tetapi tetap keyakinan itu belum datang.

Allah maha mendengar permintaan hambanya, itu yang tetap diyakini pemuda tersebut, sampai suatu saat pemuda tersebut berbincang dengan salah seorang temannya, dan disaat perbincangan tersebut munculah sebuah informasi yang cukup mencengangkan, berdasarkan apa yang dialami oleh temannya tersebut, salah satu perusahaan yang tidak jadi diambil oleh pemuda tersebut adalah perusahaan yang sangatlah tidak seperti apa yang terlihat dari luar, di dalamnya sangat dipenuhi intrik dan juga berbagai macam keadaan yang mungkin sangat bertentangan dengan hati nurani pemuda tersebut, mulai dari kebiasaan atasan yang meminta 'peluru' kepada bawahannya, dan 'peluru' tersebut harus tersedia saat itu juga tidak peduli dari mana asalnya, dan banyak sekali istilah 'basah' bahkan 'banjir' di perusahaan tersebut.

Dari obrolan itu si pemuda dapat mengambil sebuah catatan kecil, "ketika saya bisa lolos dari sebuah 'banjir' kenapa saya malah masuk kedalam 'lobang'". Tetapi sedalam-dalamnya lobang asal kita pandai menaikinya maka kita akan bisa selamat dari lobang tersebut, inilah yang mendasari pemuda tersebut untuk tetap berusaha sebaik mungkin dan bekerja sebaik mungkin agar cepat lepas dari 'lobang' tersebut dan juga terhidar dari 'banjir' demi dapat membawa penghasilan yang 'halalan toyyiban'.



Maha Besar Allah atas segala karunia dan nikmatnya yang sudah diberikan kepada umatnya yang terus yakin akan kebesaranNya

Senin, 13 Agustus 2012

Kota Angin

Yup, setelah hampir 3 bulan saya tidak menulis, kali ini saya coba menulis mengenai kota yang hampir 4 bulan saya tinggali. Mungkin banyak yang tidak mengenal kota ini, atau bahkan hanya sekedar tahu saja, hal ini dikarenakan kota ini adalah hanya sebuah kota singgah ketika pemudik dari wilayah barat jawa menuju timur pulau jawa.

Awalnya sebelum saya datang ke kota tersebut berbagai macam informasi saya kumpulkan, mulai dari media online sampai dengan bertanya dengan teman-teman yang asli ataupun mempunyai keluarga di jawa timur. Tanggapan dari mereka berbeda-beda, ada yang berkata "itu 'kota mati", teman yang lain berkata "itu 'kota zombie'" dan masih banyak lagi tanggapan yang saya dapatkan.

ya,, Nganjuk, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Mungkin salah satu hal yang membuat Nganjuk tidak begitu terkenal adalah karena Nganjuk dikelilingi oleh Kabupaten-kabupaten yang sudah memiliki nama dan tidak asing didengar oleh masyarakat.

Kali ini yang ingin saya bahas lebih kepada pengalaman saya berada di kota ini, kota yang diberi julukan "kota angin" ini didasarkan pada kondisi cuaca yang terjadi di kota ini, hampir setiap hari angin yang berhembus di Nganjuk bisa dikatakan luar biasa, karena hampir setiap hari warga kota Nganjuk merasakan yang namanya tornado dan mereka sudah tidak kaget lagi ketika banyak pohon-pohon yang bergoyangan karena ditiup oleh hembusan angin. Tetapi ada yang aneh dari kekuatan pohon di kota ini sangatlah luar biasa, karena biasa kita lihat pohon tumbang di jakarta dikarenakan angin yang bisa dibilang biasa saja, akan tetapi di kota angin ini jarang sekali ada pohon yang tumbang dikarenakan tertiup oleh angin.

Banyak sekali hal luar biasa yang saya dapat di kota ini, tidak hanya sekedar ilmu mengenai perbankan tetapi ilmu hidup pun saya dapatkan, dari mulai menangani nasabah yang marah-marah kepada kita sampai bertemu dengan nasabah yang sangat baik hati. Inilah kota angin kota dimana sebuah kedamaian dan ketentraman tercipta, kota dimana kita hanya membutuhkan waktu 1-10 menit untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat lainnya, kota yang jauh dari kata keramaian apalagi kota kemacetan.

Mungkin saya bisa menjuluki kota ini dengan nama 'kota pensiunan' karena memang suasana dan juga kondisi dari kota ini cocok sekali bagi kaum pensiun yang ingin menikmati masa tua mereka. Keramahan penduduknya dan juga keasrian alamnya dapat membuat hati tentram.

Memang keramaian kota tidak bisa didapatkan dikota ini, jauh sekali dari kata hingarbingar kota yang dipenuhi dengan kemerlap lampu disaat malam hari, akan tetapi disitulah nikmat tersendiri yang akan dirasakan, ketika waktu menunjukan pukul 21.00 dan keadaan jalan protokol sudah sepi, ini merupakan sebuah hiburan tersendiri dan pemandangan yang sangat jarang saya temui di kota asal saya.

Ya itulah Kota Angin, penuh dengan cerita dan pengalaman yang sangat berharga, dan mungkin pada saat saya harus meninggalkannya, kota ini akan terus ter ingat dalam memori kehidupan saya.

Minggu, 06 Mei 2012

Ketika Kilang Minyak Kalah dengan Passion

"Bodoh,,
 Tidak suka uang,,
 dan masih banyak lagi...

Kata-kata itulah yang sering terdengar ditelinga kami ketika kami mengambil keputusan yang menurut banyak orang adalah sebuah keputusan yang 'blunder'."

Yup, selamat siang teman-teman pembaca, hari ini mungkin saya akan sedikit menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi disekitar saya. Ketika kebimbangan menyertai manusia dalam memilih masa depan, ketika passion menjadi penentu pilihan.
 VERSUS


Ketika seorang mahasiswa yang baru saja lulus pasti yang memenuhi fikirannya adalah dimana saya akan meraih karir yang sesuai dengan apa yang kita ingikan, selain itu tidak sedikit pula yang berfikir dimana saya dapat meraih gaji yang paling besar, dan biasanya orang yang berfikir seperti ini lupa akan cita-cita awalnya dan hanya uang yang menjadikan patokan utama dia dalam melilih karir.

Tetapi kita tidak boleh menyalahkan pilihan orang, kita juga tidak boleh merasa diri kita yang paling benar. Semua memiliki dasar atas setiap pilihanya, itu pulalah yang dilakukan oleh dua orang sahabat dalam memilih karir mereka.

Sebutlah saja namanya putera dan anto. Kedua pemuda ini mungkin bisa dibilang pemuda beruntung, mengapa demikian, karena banyak sekali orang yang sudah meraih gelar sarjana tetapi susah dalam mendapatkan pekerjaan yang bagus, akan tetapi kedua sahabat ini mendapatkan 2 pilihan yang bisa dikatakan sangat bagus. Siapa yang tidak kenal dengan BUMN yang mengurusi minyak di Negara ini, dan siapa yang tidak mau berkarir di sebuah perusahaan minyak milik swasta yang kedua-duanya menawarkan gaji yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Inilah dunia, muncul berbagai ragam pola fikiran, muncul pula banyak sudut pandang, kedua sahabat ini merasa perusahaan minyak yang menawarkan mereka berdua berkarir diperusahaan tersebut bukanlah tempat yang tepat bagi mereka dalam meraih cita-cita. Munculah sebuah keputusan yang menggemparkan dunia persilatan,hehee

Yup kedua sahabat ini menolak perusahaan minyak tersebut demi berkarir di perusahaan yang menjanjikan mereka dapat berkarir sesuai passion dan cita-cita mereka. Hal ini membuat mereka mendapatkan berbagai macam caci maki dan juga olokan dari banyak orang, tetapi ada dua hal yang mereka yakini dalam dunia ini, antara "pilihan dan yang dipilihkan".

Pilihan adalah seseorang bisa bebas mementukan mana yang terbaik menurut mereka, akan tetapi beda hal nya dengan yang dipilihkan, karena ketika kita dipilihkan kita tidak bisa memilih yang lainnya, seperti kita lahir dari rahim siapa, itu merupaka yang dipilihkan, tetapi ketika kita mau beragama atau tidak itu merupakan pilihan. Hal ini lah yang dirasakan oleh putera dan rahman, meraka berdua merasa memang mereka dipilihkan untuk tidak berkarir di perusahaan minyak tersebut.

Akan tetapi ada hal yang terbesar yang mendasari mereka menolak berkarir di perusahaan minyak dan memilih berkarir di perusahaan lain yaitu 'passion'.

Yaaaap!! kata inilah yang mendasari mereka memilih berkarir di perusahaan mereka saat ini, ketika putera ingin menjadi seorang yang handal di bidang pemasaran dan anto pun ingin terus mendalami ilmu yang selama ini  yang sudah dia miliki, maka tawaran bekerja sebagai seorang ahli keuangan di perusahaan minyak pun mereka hiraukan. Karena menurut mereka hidup saja butuh 'soul'  begitu juga dalam bekerja. Jiwa dalam bekerja itu dinamakan  'passion',  karena ketika kita bekerja dengan 'passion'  kita maka semua akan terasa indah dan juga mudah, rasa semangat akan terus muncul.

Selamat menentukan pilihan kawan!!!

"Bekerjalah dengan jiwa mu, bukan dengan ambisi mu, maka kesuksesan akan meyertaimu"
GM HRD ANTARA News 2012

Sabtu, 17 Maret 2012

Si tukang kerupuk menjadi auditor BRI


"Tanggal 29 Februari 2012 mungkin bagi sebagian orang di dunia ini adalah sebuah tanggal yang memiliki arti yang istimewa, karena tanggal 29 Februari ini terjadi dalam 4 tahun sekali, atau yang biasa disebut tahun kabisat, dan tahun 2012 ini termasuk dalam tahun kabisat"

Bagi saya sendiri tanggal 29 Februari tahun ini saya mendapatkan sebuah pengalaman yang menurut saya sangat inspiratif dan berasal dari seorang teman yang sangat mengagumkan. Singkat cerita pada saat makan siang saya dan 2 orang teman saya menuju restoran tempat kami biasa makan, dan seperti biasa ketika makan memang saya sering sekali bercerita banyak hal, dari mulai BI Rate yang sedang turun(maklum pegawai bank) sampe hobi dan juga perempuan cantik yang banyak berseliweran depan meja kami makan.hehehehe

Cerita ini dimulai ketika salah satu teman saya (sebut saja si budi) dia bertanya kepada saya dan teman saya yang satu lagi (sebut saja si joko) mengenai kapan kami mulai hidup mandiri lepas dari biaya orang tua. Saya menjawab terlebih dahulu “kalo gw mulai hidup mandiri sejak semester 7 kuliah”, dan tidak disangka si joko pun menjawab”kalo aku mulai hidup mandiri sejak lulus sd”, dan suasana pun hening sejenak. Seketika jiwa gw yang ‘kepo’ pun muncul dan gw pun bertanya “ah serius lo?g percaya gw, bohong lo ah” emang dasar jiwa gw yang isinya selalu bercanda dan sulit untuk serius jadi tetap aja menertawakan si joko. Akan tetapi si joko yang berasal dari kota pempek ini pun terus bercerita mengenai perjalanan hidupnya setelah lulus sd sampai dia bisa duduk bersama gw sebagai auditor BRI. Beginilah ceritanya:

Joko anak ke 4 dari 6 bersaudara, dan memang keadaan ekonomi keluarga joko kurang beruntung, dari ke 6 bersaudara tersebut hanya joko saja yang dapat menepuh gelar sarjana. Ketika lulus dari sekolah dasar joko ingin sekali meneruskan sekolah ketingkatan yang lebih tinggi akan tetapi hal tersebut dilarang oleh ibunya dengan alasan keadaan ekonomi keluarga yang kurang baik dan joko pun disarankan untuk kerja saja dan membantu orang tuanya membiayai adenya. Akan tetapi joko memang mempunyai keingan untuk terus menggapai ilmu, dan tanpa bilang kepada orang tuanya, joko memasukan ijazah sekolah dasarnya kesalah satu SMP favorit dan hasil yang tidak diduga-duga pun datang, ternyata joko diterima di sekolah tersebut. Kemudian muncul lah perasaan bimbang(kalo bahasa anak sekarang galauuuu,hehehe) antara senang karena diterima di sekolah favorit dan sedih karena tidak tahu akan dapat uang dari mana untuk dapat bersekolah disana. Hal ini pun diceritakan ke pada ibunya, dan alhasil si joko bisa bersekolah di SMP tersebut dengan uang hasil dari penjualan HP ibunda joko, dan selama sekolah SMP setiap pagi dari jam 4-6 pagi joko berkerja di pabrik kerupuk, kemudian setelah itu joko bersekolah, hal ini dia lakukan guna untuk membayar biaya sekolahnya. Tetapi masa SMP pulalah joko menemukan sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh bagi hidupnya, di saat SMP joko mempunya 9 sahabat yang saling membantu disaat susah maupun bahagia.

Saat kelulusan SMP joko pun mengalami kegalauan, orang tua dan keluarganya menuntut dia agar ke Jakarta saja dan bekerja sebagai buruh pabrik, akan tetapi jiwa joko ingin terus menuntut ilmu.bersyukur sekalilah joko karena memiliki  9 sahabat yang sangat menolong dia, karena tanpa diketahui joko para sahabatnya tersebut memasukkan ijazah joko kesalah satu SMA favorit di Palembang dan hasilnya joko pun diterima, begitu pula dengan teman-temannya,,subhanallah…..

Singkat cerita masa SMA dilalui mereka, dan masuklah pada masa kelulusan, dan lagi-lagi ke galauan menghampiri joko, dia melihat teman-temannya yang sukses dan bisa masuk ke universitas negri yang bagus, sebagai anak muda yang ingin maju, rasa tersebut juga ingin dia rasakan, akan tetapi lagi-lagi masalah ekonomi membenturnya. Tetapi allah tidak pernah tidur kawan, pasti ada jalan bagi hamba allah yang ingin terus maju dan berdoa serta usaha. Hal ini lah yang terjadi pada joko, bagaimana tidak ternyata joko di terima di universitas kebanggaan masyarakat Palembang(universitas sriwijaya) dengan jurusan manajemen.

Rasa gundah gulana terus menghampiri joko, bagaimana tidak, perti teman-teman tahu, berapa mahal biaya yg dikeluarkan untuk dapat menikmati pendidikan di universitas yang bagus dan masalah ekonomi tersebut yang menjadi tembok besar bagi joko. Setelah pengumuman dirinya diterima di UNSRI joko pun bercerita pada ibunya dan sang ibu pun menangis, karena beliau melihat anaknya yang memiliki rasa ingin maju, akan tetapi beliau sebagai orang tua tidak bisa membantu banyak dikarenakan keterbatasan ekonomi.

Hampir 3 hari joko mengurung diri didalam rumah dan tidak mau keluar, rasa senang serta sedih mengejolak dalam dirinya, akan tetapi sahabat joko pun sadar bahwa temannya tersebut sedang dalam keadaan susah, oleh karena itu mereka sepakat kerumah joko dan bertemu dengan ibu joko. Terjadilah obrolan panjang antara ibunda joko dan sahabatnya dan tidak terasa bahwa air mata dari ibunda joko menetes ketika beliau mengutarakan bahwa joko diterima di UNSRI akan tetapi keluarga mereka tidak mampu membiayainya.
‘Allah maha besar akan segala kuasanya’ dan dengan ijin Allah maka joko dapat menikmati pendidikan di UNSRI dan dengan bermodal uang 250ribu yang tidak tahu sampai kapan…subhanallah.

Dengan modal uang yang menurut saya tidak masuk akal pikiran manusia tersebut joko dengan kecerdasannya membelikan uangnya tersebut sebesar 150ribu untuk pulsa, dan pulsa tersebut dia jual kembali kepada teman-teman kampusnya, hal ini yang menurut saya subhanallah sekali, karena dengan bermodal 250ribu dan tidak tahu sampai kapan, tetapi joko nekat untuk memakai uangnya sebesar 150ribu untuk dibelikan pulsa dan kemudian dijual kembali. Alhasil usaha joko berjalan lancer, disemester ke 3 dia membuat sebuah gebrakan lagi-lagi menurut saya tidak masuk akal, karena dia mebuat setengah dari kamar kos nya sebagai gerai yg digunakan untuk menjual pulsa.

Waktu berlalu, pada saat semester 6 joko diterima disalah satu perusahaan manajemen investasi, dan dari sana joko mendapatkan pengalaman, ilmu dan tentunya uang guna membayar biaya kuliahnya, dan tepat pada semester 8 joko bisa mendapatkan gelar sarjana ekonominya.

Subhanallah, mungkin cerita ini bagi teman-teman lain adalah cerita biasa-biasa saja, tapi bagi gw ini dalah sebuah teguran serta pelajaran yang sangat berharga, siapa yang mengira si anak pembuiat kerupuk saat ini sudah menjadi auditor Bank terbesar di negeri ini.

yang baik datangnya dari Allah dan yang buruk datangnya dari saya sendiri sebagai mahluknya yang penuh dengan dosa dan lupa

Kamis, 22 Desember 2011

Ibu

Tanggal 22 desember bertepatan dengan Hari ibu,mungkin pada Hari ibu tahun Ini gw belum bisa memberikan sesuatu yg dapat membuat beliau bangga,Akan tetapi dengan tulisan Ini gw mencoba khususnya pada diri gw Dan teman2 semua bagaimana hakikatnya kita sebagai seorang anak berbakti kepada orang tua.

"Dikisahkan seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Siapakah yang lebih berhak diantara manusia yang paling harus aku perlakukan secara baik?” menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Barulah Rasulullah menjawab “Bapakmu”. Dalam Qs. 31:14 Allah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama pada ibunya yang telah mengandung dan menyusuinya."

Dari kisah diatas kita dapat menarik sebuah Hikmah betapa tingginya derajat searing ibu dimata Allah,Ini lah yang seharusnya kita jadikan tuntunan untuk dapat terus berbakti kepada ibu.

Sekali lagi Selamat Hari ibu,Dan teruslah berusaha membuat ibu-ibu kita bangga Akan kita